Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025, Yayasan Masjid Moetiah mencatat sejarah baru dengan menggelar penyembelihan hewan kurban terbesar sepanjang berdirinya masjid tersebut. Sebanyak 39 ekor sapi dan 9 ekor kambing disiapkan untuk dipotong — lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Prosesi penyembelihan berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu,( 6–7 Juni 2025). Pada hari pertama, 14 ekor sapi telah dipotong, sementara sisanya akan menyusul keesokan harinya. Sebanyak 200 panitia kurban dikerahkan, bekerja sigap dan tertib demi mengejar target ambisius: 7.000 paket daging harus didistribusikan dalam satu hari.
Tantangan semakin terasa karena proses pemotongan dimulai pada hari Jumat, yang waktunya terbatas. Namun, semangat para panitia tak surut. Mereka bahu-membahu sejak pagi hari, memastikan setiap tahapan berjalan lancar.
Distribusi daging kurban dirancang menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Warga di wilayah Kecamatan Blora dan Tunjungan menjadi prioritas. Tak hanya itu, ratusan paket daging juga disalurkan ke lembaga sosial, pondok pesantren, serta para santri TPQ yang merupakan bagian dari jamaah Masjid Moetiah.
Ketua Pembina Yayasan Masjid Moetiah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum untuk menumbuhkan solidaritas sosial. Seluruh proses distribusi dilakukan secara terukur dan transparan. Verifikasi ketat diberlakukan agar daging kurban benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
“Kurban bukan hanya soal ibadah, tapi juga bentuk kasih sayang sosial. Kami ingin Masjid Moetiah menjadi pusat manfaat bagi umat, terutama dalam momentum besar seperti Idul Adha,” ujar Cahyoko, Humas Masjid Moetiah.
Dengan spirit kolaborasi dan pengabdian, kegiatan ini semakin memperkuat peran Masjid Moetiah sebagai pilar solidaritas umat di tengah masyarakat Blora. Lebih dari sekadar berbagi daging, ini adalah wujud merajut kepedulian, mempererat ukhuwah, dan menebarkan keberkahan di momen suci Idul Adha.
