Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi Islam yang unggul dan terpercaya. Pada Kamis,( 31 Juli 2025), Aula Kampus IAIKU menjadi saksi digelarnya Opening Asesmen Lapangan Akreditasi untuk Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), sebuah momen penting yang membawa harapan besar bagi masa depan institusi dan generasi penerus bangsa.
Kegiatan dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan suasana khidmat. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars IAIKU menggema di ruangan, menandai dimulainya agenda penting tersebut. Doa pembuka dipimpin oleh Muhammad Nabil, M.Ag., mengiringi harapan seluruh sivitas akademika agar proses asesmen berjalan lancar dan membawa hasil yang terbaik.
Rektor IAI Khozinatul Ulum Blora, KH. Ahmad Zaki Fuad, S.Th.I., M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa asesmen ini bukan sekadar rutinitas formalitas, melainkan sebuah langkah transformasi menuju akreditasi unggul. Ia menegaskan bahwa IAIKU siap berbenah, terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan demi peran aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami berharap asesmen ini menjadi langkah besar untuk memperoleh akreditasi unggul. Kami berkomitmen meningkatkan kualitas SDM, mutu pendidikan, serta berperan aktif mencerdaskan bangsa. Kami juga terbuka menerima arahan, saran, dan masukan dari asesor,” ujar beliau penuh semangat.
Hadir sebagai asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dua tokoh akademisi nasional: Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag. dari UIN Syeikh Wasil Kediri, dan Prof. Dr. Muh. Tasrif, M.Ag. dari UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. Keduanya disambut hangat oleh jajaran pimpinan,Dekan,Kaprodi ,dosen, serta tim akreditasi IAT IAI Khozinatul Ulum Blora.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Subakir menekankan bahwa tugas asesor adalah memvalidasi data yang dilaporkan dan mencocokkannya dengan kenyataan di lapangan. Ia juga mengingatkan pentingnya keterbukaan dan ketelitian dalam menyusun laporan institusi.
“PAI memang terlaris, tapi belum tentu terbaik. Justru di sinilah kami hadir untuk mengecek mana yang benar-benar sudah dilakukan dan mana yang hanya dilaporkan. Banyak hal baik yang sudah dilakukan, tapi belum terlaporkan dengan baik,” ucapnya dengan nada bijak namun penuh makna.
Senada dengan itu, Prof. Dr. Muh. Tasrif menjelaskan bahwa asesmen dilakukan berdasarkan sembilan kriteria utama dari BAN-PT. Mulai dari kualifikasi dosen, waktu tunggu lulusan, hingga kesesuaian bidang kerja alumni. Menurutnya, skor minimum 361 menjadi batas penting dalam menentukan capaian akreditasi unggul, dan seluruh proses ini dilakukan secara akademik, objektif, dan mendalam.
“Kami bertugas memverifikasi dan mendiskusikan secara akademik seluruh laporan, didasarkan pada instrumen BAN-PT yang berlaku,” tegasnya.
Usai sesi pembukaan dan sambutan, kegiatan berlanjut dengan penandatanganan dokumen resmi, yang kemudian disusul asesmen lapangan dimulai tepat pukul 09.02 WIB. Para asesor menelusuri berbagai bukti fisik dan berkas pendukung yang telah disiapkan oleh tim akreditasi Program Studi IAT.
Lebih dari sekadar penilaian administratif, asesmen ini menjadi refleksi kolektif tentang arah dan capaian yang telah diraih. Harapan besar mengiringi setiap langkah asesmen ini, bahwa IAT IAIKU Blora mampu menunjukkan kualitas terbaiknya tidak hanya dalam data, tapi juga dalam aksi nyata yang berdampak pada mahasiswa, masyarakat, dan bangsa.
Dengan semangat kolaboratif dan tekad untuk terus maju, IAIKU Blora menatap masa depan dengan optimisme. Asesmen ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kampus Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing tinggi.