Sabtu, (2 Agustus 2025) Bumi Perkemahan Pancasona di Blora mendadak semarak, penuh gelora semangat dan pekikan yel-yel yang membakar jiwa. Para peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) IAI Khozinatul Ulum Blora turun ke lapangan, mempersembahkan praktik lapangan yang bukan sekadar simulasi, tetapi wujud nyata dari pendidikan karakter dan jiwa kepemimpinan ala Pramuka sejati.
Kegiatan ini dibagi menjadi tiga bagian utama sesuai golongan: Pentas Siaga untuk peserta kursus golongan Siaga, Latihan Tingkat (LT) untuk golongan Penggalang, dan Raimuna untuk golongan Penegak. Setiap sesi bukan hanya menunjukkan keterampilan, tetapi juga menggambarkan betapa pramuka telah menjadi ruh dalam perjalanan pembentukan karakter generasi muda Indonesia.
Suara nyanyian penuh semangat dan sorakan khas pramuka menggema sejak pagi. Di sudut lapangan, peserta golongan Siaga tampil lincah dan percaya diri dalam Pentas Siaga. Dengan pakaian rapi dan semangat yang membuncah, mereka membawakan lagu-lagu kebangsaan, pemainan menarik, dan drama singkat yang mengharukan. Keceriaan anak-anak ini adalah gambaran masa depan yang penuh harapan.
Sementara itu, suasana berubah tegang di arena Penggalang. Peserta LT tampak sigap mendirikan tenda, membuat pioneering, dan mempraktikkan baris-berbaris serta sandi-sandi pramuka. Setiap regu berlomba menunjukkan kekompakan dan ketangkasan, seolah ingin berkata bahwa mereka siap menjadi pemimpin kelompok, komunitas, dan bahkan negeri ini.
Puncaknya adalah kegiatan Raimuna, persembahan para Penegak. Mereka menampilkan inovasi sosial, diskusi kelompok, hingga simulasi aksi tanggap bencana yang memukau. Raimuna kali ini menjadi panggung refleksi, bahwa pramuka bukan hanya bergerak di alam, tetapi juga harus berpikir untuk masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. Di sinilah nilai-nilai Pramuka dikristalkan menjadi aksi nyata.
Meski terik matahari menyengat, tak satu pun peserta menunjukkan lelah. Sebaliknya, keringat mereka seperti air suci yang menyirami tunas-tunas pemimpin masa depan. Mereka tak hanya belajar, tetapi sedang membentuk identitas dan integritas. Sorot mata penuh harap, senyum bangga, dan peluh perjuangan menjadi saksi bahwa pendidikan karakter tak hanya bisa dibaca dalam buku, tapi harus dirasakan dalam pengalaman.
“Di sinilah kami belajar, bukan hanya bagaimana mendirikan tenda, tetapi bagaimana mendirikan masa depan,” ujar salah satu peserta penuh haru.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa IAI Khozinatul Ulum Blora tak sekadar mencetak sarjana, tetapi membentuk manusia paripurna.mereka yang mampu berpikir cerdas, bekerja ikhlas, dan mengabdi tanpa batas.
Dan dari Pancasona, api semangat itu telah menyala. Ia akan terus menyulut tekad generasi muda untuk menjadikan pramuka bukan hanya gerakan, tapi juga jalan hidup menuju perubahan yang lebih baik.