Sabtu, (12 Juli 2025) menjadi hari bersejarah yang tak terlupakan bagi 148 mahasiswa dan mahasiswi Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora. Bertempat di Gedung Graha Nusantara, prosesi sakral wisuda ke-IX berlangsung penuh haru dan kebanggaan, mengukir jejak perjuangan panjang dalam menuntaskan pendidikan tinggi.
Dengan penuh khidmat, sidang senat terbuka dibuka melalui pembacaan Surat Keputusan Rektor No. 395 Tahun 2025 oleh Wakil Rektor I, Ahmad Saifulloh, M.Pd.I. Dilanjutkan pelantikan dan penyerahan ijazah oleh Rektor IAI Khozinatul Ulum Blora, KH. Ahmad Zaky Fuad, S.Th.I.,M.Ag.,yang turut didampingi para dekan dari Fakultas Ushuluddin (FU) , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) , serta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK).
Momen yang menggetarkan hati hadir saat Wakil Rektor III, Ahmad Saiful Rizal, M.Pd., membacakan Surat Keputusan Ketua Yayasan, disusul ikrar alumni yang dipandu penuh semangat oleh Muhammad Burhanudin Alkhasani, S.Pd. Suasana berubah menjadi syahdu ketika para wisudawan mengikrarkan janji, menandai langkah baru di kehidupan masyarakat.
Dalam sambutannya, Rektor KH. Ahmad Zaky Fuad menyampaikan pesan mendalam kepada para lulusan. Ia menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. “Karena sudah menjadi sarjana, maka sudah saatnya berkiprah di tengah masyarakat. Ilmu yang dimiliki harus membawa manfaat dan ikut mencerdaskan bangsa,” ucap beliau penuh harap.
Sebanyak 148 sarjana resmi dikukuhkan pada wisuda kali ini, terdiri dari 13 lulusan Fakultas Ushuluddin, 26 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta 109 lulusan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Angka yang menjadi bukti bahwa IAI Khozinatul Ulum terus berkembang menjadi institusi yang produktif dalam mencetak generasi ilmuwan dan pendidik.
KH. Muharor Ali, pengasuh Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora, dalam pidato kebangsaannya mengajak seluruh pihak untuk bersyukur atas kemajuan IAIKU. Ia mengisahkan sejarah awal pendirian kampus yang dulu hanya memiliki dua program studi, dan kini telah berkembang pesat. “Langkah besar selanjutnya adalah menjadikan IAIKU sebagai universitas dengan membuka program pascasarjana dan lima program doktor,” tekannya optimis.
Dukungan terhadap wacana transformasi menjadi universitas juga disampaikan oleh Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. Ia sangat mendukung pengembangan prodi baru seperti pertanian dan peternakan, menyesuaikan dengan karakteristik Blora sebagai daerah agraris. “Kami juga tengah merancang sekolah sistem ngaji. Semoga lulusan IAIKU bisa menjadi pelopor di tengah masyarakat,” ujar Bupati dengan semangat.
Puncak acara semakin bermakna dengan orasi ilmiah dari Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., yang menyoroti pentingnya peran alumni dalam mengembangkan institusi dan membangun bangsa. Ia menyampaikan ucapan selamat dan harapan agar para sarjana menjadi insan cendekia yang tidak berhenti belajar dan terus berbakti.
Sentuhan emosional juga hadir dari Sa’adah Sauwan, M.A., Pimpinan Baznas RI. Dalam sambutannya, ia menyampaikan selamat dan pesan menyentuh tentang pentingnya memanfaatkan ilmu dan ijazah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi demi masa depan dan kebahagiaan keluarga. “Ingatlah air mata ibu dan keringat ayah yang mengiringi setiap langkah kalian. Maka, gunakanlah toga ini sebagai pijakan merebut masa depan,” pesannya sambil mengumumkan dukungan beasiswa dari Baznas untuk mahasiswa IAIKU yang masih berjuang.
Acara ditutup dengan penuh kehangatan tepat pukul 12.00 WIB, ditandai penyerahan cinderamata dari Rektor KH. Ahmad Zaky Fuad kepada Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., serta kenang-kenangan bagi para wisudawan berprestasi yang telah mengharumkan nama institusi.
Momen ini bukan sekadar seremoni, tapi tonggak sejarah dan janji bersama untuk menjadikan ilmu sebagai cahaya bagi bangsa. IAI Khozinatul Ulum Blora kini tidak sekadar kampus, tapi menjadi kawah candradimuka lahirnya generasi penerus bangsa yang siap mengabdi dan memberi warna untuk Indonesia.
