Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-18, Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora menggelar kegiatan spesial bertajuk Ngaji Nusantara dengan tema “Marriage: It’s Not Scary”. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian besar IAIKUFEST 2025 dan digelar meriah di Graha Nusantara IAIKU Blora, Rabu (28/5/2025).
Ngaji Nusantara ini diikuti dengan antusias oleh civitas akademika IAIKU Blora, pelajar SMA/SMK/MA sederajat, santri, dan masyarakat umum dari berbagai kalangan. Forum ini menjadi wadah dialog terbuka seputar pernikahan dalam perspektif Islam yang dibawakan secara mendalam dan penuh makna.
Wakil Rektor I IAIKU Blora, Ahmad Saifulloh, M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ngaji Nusantara bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian dari ikhtiar besar kampus dalam membangun literasi spiritual dan emosional mahasiswa. Ia menyebut bahwa kegiatan serupa pernah digelar pada tahun 2023, dan tahun ini kembali dihadirkan sebagai bagian dari semangat baru menyongsong usia 18 tahun IAIKU.
Transformasi IAIKU dari STAI menjadi institut bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari langkah-langkah besar menuju cita-cita menjadi universitas yang mencetak kader-kader unggul, khususnya dari Blora. Dengan roadmap pengembangan kampus hingga 20 tahun ke depan, IAIKU terus berkomitmen menghadirkan pendidikan yang menyentuh aspek intelektual sekaligus spiritual.
Tema Marriage: It’s Not Scary diangkat sebagai bentuk respon terhadap keresahan generasi muda terhadap pernikahan. Banyak yang merasa takut menikah, bukan karena esensi pernikahannya, tetapi karena kurangnya pemahaman. Maka, melalui Ngaji Nusantara ini, peserta diajak untuk menelaah lebih dalam hakikat pernikahan sebagai ibadah yang penuh kedamaian.
Hadir sebagai narasumber utama, Gus Rifqil tampil memikat dengan penjelasan yang menyentuh sekaligus membumi. Ia menyampaikan bahwa pernikahan bukan sesuatu yang menakutkan, meski banyak anak muda hari ini merasa ragu karena takut salah memilih pasangan, khawatir tidak bahagia, atau kehilangan kebebasan. Menurutnya, Islam memandang pernikahan sebagai sarana ketenangan, keberkahan, dan penyempurna agama.
Gus Rifqil menegaskan bahwa menikah adalah bagian dari sunnah Rasulullah. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW: “Nikah adalah sunnahku, siapa yang tidak menyukai sunnahku, maka bukan termasuk golonganku” (HR. Ibnu Majah). Dalam konteks ini, pernikahan adalah panggilan fitrah dan perintah agama yang seharusnya dijalani dengan niat yang lurus dan ilmu yang cukup.
Dalam pemaparannya, ia juga menyinggung makna QS. Ar-Rum ayat 21 yang menyebut bahwa Allah menciptakan pasangan hidup agar manusia merasa tenteram dan penuh kasih sayang. Menurutnya, pernikahan sejatinya adalah tempat pulang yang tenang dan penuh cinta, bukan sumber ketakutan.
Acara berlangsung hangat dan interaktif. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan seputar kesiapan menikah, cara membangun rumah tangga Islami, hingga bagaimana bersikap bijak dalam memilih pasangan. Forum ini menjadi ruang yang aman dan terbuka bagi peserta untuk menyuarakan keresahan dan mendapat pencerahan dari perspektif agama.
Sebagai bentuk apresiasi, acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Ketua Panitia IAIKUFEST, Muh. Muzaka, kepada Gus Rifqil.
Webinar ini bukan hanya memperkaya khazanah keilmuan mahasiswa, tetapi juga memperluas cakrawala pemahaman tentang pernikahan sebagai ibadah yang menyempurnakan hidup. Melalui Ngaji Nusantara, IAIKU Blora membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang kesiapan mental dan spiritual dalam menghadapi kehidupan nyata.