Berita Terkini

IAIKU Blora Gelar Seleksi Bahasa: Ratusan Camaba Buktikan Diri Menuju Kampus Berkemajuan

Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora menggelar ujian seleksi masuk bagi calon mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Ujian yang difokuskan pada kemampuan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab ini berlangsung serentak di Gedung Graha Nusantara, Mlangsen, Sabtu (16/8/2025), tepat sehari menjelang pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

Sebanyak 257 calon mahasiswa baru (camaba) dari berbagai daerah – mulai Blora, Pati, Rembang, Bojonegoro, Grobogan, Ngawi, Demak, Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatra mengikuti seleksi dengan penuh keseriusan. Ujian ini menjadi langkah awal sekaligus gerbang utama bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan tinggi di IAIKU Blora.

H. Agus Susanto, Lc., M.Ag., Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) IAIKU Blora menegaskan, ujian seleksi ini merupakan bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menjaga kualitas akademik.

“Ujian ini adalah langkah awal untuk mengukur kemampuan bahasa mahasiswa, baik Inggris maupun Arab, yang sangat penting di era global. Hasil terbaik akan kami bina di P2B agar kemampuannya semakin berkembang. Sementara bagi yang belum memenuhi standar, akan mengikuti matrikulasi selama satu semester,” jelasnya.

Ujian dilakukan dengan sistem modern berbasis online dalam satu ruangan dengan durasi dua jam. Pihak kampus menjamin proses seleksi berlangsung kredibel dan transparan, tanpa celah keburaman dalam penilaian.

Sebelum ujian dimulai, para peserta mendapat pengarahan langsung dari Mil’ul Hana, M.Pd. (koordinator Bahasa Inggris) yang akrab disapa Ning Hana, didampingi Naila Intania, M.Pd. (koordinator Bahasa Arab). Keduanya menekankan pentingnya strategi dan kesungguhan dalam mengerjakan soal seleksi.

“Tes ini mencakup dua bahasa, masing-masing 50 soal dengan durasi dua jam. Hasilnya akan menjadi salah satu penentu diterima atau tidaknya kalian menjadi mahasiswa IAIKU Blora,” terang Ning Hana.

Ia juga menambahkan bahwa mulai tahun 2025, IAIKU Blora resmi menerapkan kewajiban TOEFL dan TOAFL bagi mahasiswa semester enam sebagai syarat untuk mengikuti sidang proposal. Kebijakan ini menjadi bukti keseriusan kampus dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing.

Selama ujian berlangsung, suasana ruang seleksi terpantau hening, penuh konsentrasi. Tatapan serius para peserta menggambarkan tekad kuat untuk meraih hasil terbaik. Namun, begitu ujian selesai, suasana kembali riuh dengan sapa, tawa, dan obrolan ringan antar peserta seakan menghapus ketegangan yang sempat menekan mereka selama dua jam.

Seleksi kali ini tidak hanya menjadi syarat administratif, melainkan juga strategi kampus dalam memetakan kemampuan dasar mahasiswa untuk kemudian dibina secara berjenjang. Materi ujian mencakup maharah istima’ (kemampuan menyimak), tarakib (gramatika bahasa), dan fahm al-qiraah (pemahaman bacaan). Dengan pola ini, IAIKU Blora menegaskan kesiapannya membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga unggul dalam keterampilan bahasa sebagai bekal menghadapi tantangan global.

Antusiasme peserta menjadi catatan tersendiri. Banyak yang mengaku ujian ini terasa menantang, namun sekaligus memberi pengalaman baru yang berharga. IAIKU Blora pun semakin menunjukkan wajahnya sebagai perguruan tinggi Islam yang berkomitmen, berkemajuan, dan serius membangun generasi masa depan yang kompeten.