Pendopo Kabupaten Blora diselimuti suasana penuh semangat dan harapan pada Senin pagi (7/7/2025), saat Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XV Tahun 2025. Pelepasan ini menjadi momen penting, bukan sekadar seremoni akademik, melainkan awal dari pengabdian nyata di tengah masyarakat.
Dengan mengusung tema “Sinergi Pendidikan dan Ekonomi Menuju Desa Berdaya”, kegiatan ini menjadi langkah awal bagi para mahasiswa untuk menyatu dengan masyarakat, mendengar langsung suara akar rumput, dan ikut hadir dalam setiap dinamika kehidupan warga desa.
Acara diawali dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hymne IAI Khozinatul Ulum yang menggetarkan seluruh penjuru pendopo. Sejumlah tokoh penting hadir dalam pelepasan ini, di antaranya Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., Ketua Bapperida A. Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Sunaryo, S.Pd., M.Si., Sekretaris Dinporabudpar Mustakim, Kepala Kemenag H. Roziqun, S.Ag., M.Pd.I., para camat dan kepala desa dari wilayah lokasi KKN, serta segenap pimpinan dan dosen IAIKU Blora.
Dalam sambutannya, Rektor IAIKU Blora KH. Ahmad Zaki Fuad, S.Th.I., M.Ag., memberikan pesan mendalam kepada para mahasiswa. Ia menekankan bahwa KKN bukan hanya soal program kerja, tapi juga tentang bagaimana membawa nilai-nilai akhlak dan karakter ke tengah masyarakat. “Kalian akan terjun langsung ke kehidupan nyata. Di sana, kecerdasan saja tidak cukup. Akhlak yang baik adalah fondasi utama. Lebih baik menjadi pribadi yang berperilaku mulia daripada sekadar pintar tapi tak mampu menjadi teladan,” tegasnya.
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman S.IP., M.Si, turut menyampaikan apresiasi terhadap kiprah IAIKU yang terus berkembang, bahkan hingga mengirimkan mahasiswa KKN ke luar negeri. “KKN sampai Malaysia, ini menunjukkan bahwa IAIKU mulai mendunia. Kami dari pemerintah daerah sangat terbuka dan siap mendukung. Kami percaya, adik-adik mahasiswa akan menjadi mitra masyarakat dalam menggali potensi dan mencari solusi di desa,” ujarnya.
Bupati juga berharap dari kegiatan ini bisa lahir inovasi lokal dan produk unggulan desa yang berdampak nyata bagi ekonomi masyarakat. “Siapa tahu, dari KKN ini muncul UKM baru, wisata desa, atau program pertanian berkelanjutan yang bisa kita kembangkan bersama,” tambahnya.
Momen penuh makna tampak saat penyematan jas KKN kepada dua mahasiswa perwakilan, Ahmad Najih Musoffa dan Tia Dwi Aprillianti. Jas almamater itu disematkan langsung oleh Bupati Blora, didampingi Rektor dan Ketua Bapperida. Sebuah simbol bahwa pengabdian telah dimulai, dan tanggung jawab telah resmi diemban.
Ketua Bapperida Blora, A. Mahbub Djunaidi, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa mahasiswa KKN tahun ini diberi mandat khusus untuk memetakan persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) di desa-desa lokasi KKN. “Mahasiswa diminta mengidentifikasi ATS ke dalam tiga kategori: yang tidak pernah sekolah, yang putus sekolah, dan yang lulus tapi tidak melanjutkan. Dari data itu, kita dorong solusi: bagaimana mereka bisa kembali belajar, baik melalui sekolah formal maupun program alternatif seperti Paket A, B, dan C,” jelasnya.
Acara juga diwarnai dengan dialog interaktif lintas instansi. Kepala Dinas Pendidikan Blora, Sunaryo, menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan. Sekretaris Dinporabudpar, Mustakim, membahas pengembangan desa wisata dan potensi ekonomi lokal yang bisa dikolaborasikan dengan mahasiswa. Sedangkan Kepala Kemenag Blora, H. Roziqun, menyampaikan keprihatinannya terkait fenomena “Ahad Nikah” atau pernikahan usia dini di Blora yang dinilai menghambat lahirnya generasi berkualitas.
Kami mengajak mahasiswa untuk ikut mendata, berdiskusi, dan menjadi agen perubahan dalam isu-isu keumatan seperti ini. Selain itu, modernisasi cara beragama juga harus diperkenalkan secara santun dan kontekstual di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pelepasan KKN XV IAIKU Blora ini bukan hanya seremonial. Ia adalah panggilan untuk bergerak, belajar, dan berkontribusi. Di pundak mahasiswa kini terletak harapan besar: menyemai perubahan, menyalakan cahaya pengetahuan, dan menjadi sahabat bagi masyarakat dalam membangun desa yang lebih berdaya dan bermartabat.