Kamis (19 Juni 2025) menjadi hari bersejarah penuh semangat di Aula Kantor BAPERIDA Blora. Suasana hangat terasa begitu kental ketika rencana program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-15 Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora resmi dipaparkan. Acara ini menjadi awal sinergi strategis antara dunia kampus dan pemerintah daerah, demi mewujudkan Blora yang lebih maju, inovatif, dan berdaya saing.
Pembukaan diawali dengan lantunan Sholawat Nariyah yang dipimpin langsung oleh Kepala BAPERIDA Blora, Bapak Mahbub Djunaedi. Dalam sambutannya yang penuh semangat, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu membangun Blora. “Mari kita bersatu, mahasiswa dan pemerintah, demi Blora yang semakin maju,” tuturnya dengan penuh harap. Tak hanya itu, ia juga memotivasi agar karya-karya mahasiswa KKN nantinya bisa menjadi bagian dari ajang Inovasi Blora, sehingga inovasi generasi muda dapat memperoleh panggung yang layak di tingkat daerah.
Semangat kolaborasi turut diperkuat oleh Bapak Tri, perwakilan BAPERIDA Blora. Ia menyebut KKN ini sebagai momentum emas bagi IAI Khozinatul Ulum, yang selama ini dikenal aktif mendukung pembangunan desa. Program KKN akan dilaksanakan mulai Juli hingga Agustus 2025, dengan harapan meninggalkan jejak yang berkelanjutan bagi masyarakat Blora.
Ketua LPPM IAIKU Blora, Zaimul Asroor, yang sekaligus Ketua KKN ke-15, menjelaskan bahwa program KKN disusun secara matang melalui seleksi ketat bersama para koordinator desa dan dosen pembimbing lapangan. Fokus KKN kali ini tak hanya di bidang pendidikan dan sosial-keagamaan, tetapi juga menyasar ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, demi menggerakkan roda ekonomi desa.
Sementara itu, Dr (c). Bambang Anto Wibowo, M.H. dari Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Blora memberikan pandangan yang luas. Ia memaparkan bahwa Blora mengusung visi sebagai kabupaten inovatif yang mengedepankan pengembangan SDM, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan status desa. Bambang mendorong program konkret seperti penanaman buah organik lokal, budidaya ikan metode bioflok, hingga penguatan UMKM dan layanan publik. Tidak ketinggalan, ia menekankan pentingnya penguatan pendidikan agama melalui program unggulan Sekolah Sisan Ngaji (SSN) sebagai bagian dari gerakan membangun Blora berbasis nilai-nilai religius dan kearifan lokal.
Senada dengan itu, Pak Muhammadun dari TP2D menyoroti pentingnya koordinasi intensif, terutama dalam pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS). Menurutnya, KKN bisa menjadi instrumen penting untuk memetakan dan menyelesaikan persoalan sosial di desa-desa Blora.
Pak Wawan dari BAPERIDA menambahkan bahwa seluruh data dan capaian KKN akan didokumentasikan sebagai bagian dari arsip pembangunan daerah. Lebih menggembirakan lagi, hasil karya mahasiswa KKN IAIKU Blora dijadwalkan tampil dalam ajang Blora Word pada (26–28 September 2025), sekaligus menjadi kesempatan untuk mendapatkan penghargaan inovasi daerah.
Sesi diskusi berjalan hangat dan penuh antusiasme. Para dosen pembimbing lapangan, koordinator desa, dan perwakilan pemerintah saling bertukar ide untuk memastikan program KKN benar-benar menyentuh dan menjawab kebutuhan masyarakat.
Di akhir acara, seluruh pihak menyatakan komitmen penuh untuk bekerja sama demi masa depan Blora yang lebih inovatif, inklusif, dan sejahtera. KKN ke-15 IAI Khozinatul Ulum Blora bukan hanya sekadar program pengabdian, tetapi wujud nyata gotong royong membangun daerah tercinta.