Kamis malam (19 Juni 2025), suasana hangat penuh keberkahan menyelimuti serambi Masjid Jami’ Mutiah Sawahan, Blora. Ratusan jamaah dari berbagai kalangan; mulai dari remaja, pemuda, pelajar SMA, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar, berbondong-bondong menghadiri majelis ilmu bertajuk Ngaji Milenial. Kegiatan ini rutin digelar setiap malam Jumat Pon oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami’ Mutiah dengan mengusung tema “Meningkatkan Karakter Religius dan Berakhlak Mulia”.
Acara dibuka syahdu dengan pembacaan Maulid Simthudurror oleh tim hadroh santri Masjid Mutiah. Alunan shalawat menggema, memecah hening malam dan menggugah hati setiap yang hadir untuk meneguhkan cinta kepada Rasulullah SAW.
Pada kesempatan kali ini, Gus Ali Subhan dari Banjarejo hadir sebagai pemateri, menyampaikan kajian mendalam dari kitab Khuluquna karya Al-Habib Umar bin Hafidz. Dengan bahasa yang sejuk namun penuh makna, Gus Ali mengingatkan pentingnya akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam kehidupan.
“Habib Umar mendawuhkan bahwa yang paling dibutuhkan umat Islam saat ini setelah menetapkan ideologi mereka adalah berpegang teguh pada akhlak-akhlak baik dan nilai-nilai luhur. Sebab akhlaklah yang akan menguatkan ideologi dan menjadi nilai diri seseorang di mata manusia dan Allah,” tutur Gus Ali dengan penuh kelembutan.
Beliau menegaskan, siapa pun kita baik pencari ilmu, pekerja, pedagang, maupun pemimpin semua membutuhkan akhlak. Tanpa akhlak, kepandaian seseorang justru dapat menjadi petaka. “Wong pinter kok ora nduweni wedi marang Gusti Allah, mengko bakal keblinger. Dan keblingernya orang pintar itu lebih berbahaya daripada keblinger-nya wong bodho,” ujar Gus Ali, mengutip pepatah Jawa yang langsung mengena di hati para hadirin.
Suasana semakin khidmat saat Gus Ali mengajak seluruh generasi muda untuk tidak hanya sibuk belajar duniawi, tetapi juga senantiasa menjaga hubungan dengan Allah SWT. Menurutnya, ilmu tanpa rasa takut kepada Allah hanya akan mengantarkan pada kesombongan dan kehancuran moral di masa depan.
Antusiasme peserta begitu tinggi. Beberapa di antara mereka memberanikan diri mengajukan pertanyaan, memperkaya diskusi malam itu. Tak sedikit yang tampak mencatat setiap petuah yang disampaikan, seolah tak ingin kehilangan satu kata pun dari Gus Ali.
Di penghujung acara, panitia memberikan doorprize kepada peserta yang aktif bertanya sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka dalam menuntut ilmu. Kegiatan ditutup dengan doa kafaratul majelis yang dipimpin langsung oleh Gus Ali Subhan, menghadirkan suasana teduh dan penuh harap agar majelis ini membawa keberkahan.
Mohammad Rifqi Burhan, Ketua Panitia, menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh jamaah yang telah menyempatkan hadir. “Semoga setiap langkah dan waktu yang kita korbankan untuk hadir di majelis ini diridhai Allah SWT, menjadi wasilah silaturahmi, menambah ilmu, dan menumbuhkan karakter akhlakul karimah pada generasi muda,” tuturnya penuh haru.
Ngaji Milenial Masjid Jami’ Mutiah bukan sekadar pengajian biasa. Ia telah menjadi oase spritual bagi para generasi muda Blora, meneguhkan bahwa membangun bangsa bermula dari membangun akhlak. Sebab dengan akhlak mulia, sebuah peradaban akan tegak berdiri, dan generasi yang tangguh akan lahir membawa cahaya kebaikan untuk negeri.