Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Rumah Makan Lokarahsa, Jepon, Kamis (10/7/2025). Ratusan anggota Pramuka dari berbagai gugus depan berkumpul bukan untuk upacara atau kegiatan rutin, melainkan mengikuti pembekalan khusus bertema “Menemukan Jalan Terbaik” sebuah langkah nyata dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Blora dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS di kalangan generasi muda.
Acara ini bukan sekadar penyuluhan biasa. Ia menjadi ruang dialog dan refleksi yang membuka mata serta hati para Pramuka akan bahaya HIV/AIDS, dan yang lebih penting, bagaimana menjadi bagian dari solusi. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan yang mendalam sekaligus menggugah kepedulian sosial.
Mewakili Ketua Kwarcab Blora, Kak Sri Handoko menyampaikan sambutan yang menggetarkan semangat. Ia menekankan pentingnya peran Pramuka sebagai agen perubahan, pelopor informasi yang benar, dan penjaga harapan di tengah maraknya isu kesehatan global.
“Pembekalan ini sangat krusial agar adik-adik Pramuka memiliki bekal informasi yang benar tentang HIV/AIDS. Dengan begitu, mereka bisa menjadi duta-duta informasi yang efektif di lingkungan masing-masing, membantu menekan penyebaran virus ini,” tegas Kak Sri, dengan nada yang penuh harap.
Tak hanya berhenti pada pemberian informasi, kegiatan ini juga memperkuat komitmen Kwarcab Blora dalam mendukung gerakan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dimulai dari keluarga besar Pramuka sendiri. Harapannya, setiap anggota Pramuka yang hadir mampu menjadi penyambung pesan, membawa informasi yang benar ke masyarakat luas, dan membantu mewujudkan Blora yang sehat dan bebas dari stigma.
Kehadiran Kak Indah Purwaningsih dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Blora menjadi salah satu momen berharga dalam kegiatan ini. Dengan gaya penyampaian yang hangat dan relevan, Kak Indah mengajak peserta memahami HIV/AIDS bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari sisi kemanusiaan.
“Kita harus menciptakan ruang aman bagi siapa pun yang terdampak HIV/AIDS. Pemahaman yang benar adalah kunci untuk memerangi diskriminasi dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan,” tutur Kak Indah, menggugah empati para peserta.
Kegiatan ini menghadirkan materi komprehensif dari para narasumber ahli di bidang kesehatan. Mereka membahas secara menyeluruh cara penularan HIV, langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini, serta pentingnya dukungan psikososial bagi para penderita. Semua materi disampaikan secara interaktif dan menyentuh, jauh dari kesan kaku atau menggurui.
Sesi diskusi dan tanya jawab menjadi ruang terbuka bagi para peserta untuk menyuarakan pertanyaan, berbagi pengalaman, bahkan menyampaikan keresahan yang selama ini terpendam. Di sanalah terlihat bahwa generasi muda ini siap belajar, mendengar, dan berubah.
Lebih dari itu, Pramuka Blora menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bergerak dengan semangat, tetapi juga dengan hati. Mereka tak sekadar dibekali ilmu, melainkan ditanamkan nilai kemanusiaan: untuk tidak menghakimi, untuk selalu mendukung, dan untuk menjadi sahabat bagi mereka yang sedang berjuang.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari tempat sederhana seperti rumah makan. Dan bahwa Pramuka, dengan semangat Satya dan Darma, siap menjadi pelopor dalam gerakan melawan HIV/AIDS bukan dengan ketakutan, tetapi dengan pengetahuan dan kasih sayang.
Dari Jepon, sebuah harapan besar disulut. Cahaya kecil yang bisa menyebar, menerangi Blora, dan siapa tahu menginspirasi Indonesia.