Langit Tunjungan hari itu bersinar cerah, seolah menyambut lahirnya babak baru dalam dunia pertanian Blora. Di Pendopo Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tunjungan, Selasa (29 Juli 2025) menjadi saksi sejarah: ratusan anak muda dari 15 desa bersatu dalam semangat yang sama membangun masa depan pertanian Indonesia melalui pembentukan Komisariat Kecamatan (Komcam) Petani Milenial Tunjungan.
Inilah momen yang bukan sekadar pertemuan, tetapi gerakan kebangkitan. Di tengah tantangan zaman, di mana banyak anak muda menjauh dari cangkul dan ladang, generasi baru ini justru memilih kembali ke akar bertani dengan ilmu, teknologi, dan visi besar. Mereka datang dengan tekad, bukan hanya untuk menanam padi, tetapi juga menanam harapan.
Diprakarsai oleh Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora melalui BPP Tunjungan, kegiatan ini menggugah nurani. Tak hanya menjadi ruang konsolidasi petani muda, tetapi juga simbol bahwa pertanian masa depan adalah pertanian yang dikuasai anak muda, berbasis inovasi, berkelanjutan, dan menjanjikan kesejahteraan.
Dalam orasi motivatif yang penuh energi, Ibu Ira Nirwana, S.T.P., M.M., dari Bidang Penyuluhan DP4 Blora, menantang para petani muda untuk berpikir besar dan bertindak nyata. “Kalian bukan petani biasa. Kalian adalah garda depan kedaulatan pangan bangsa. Gunakan teknologi, cintai alam, dan tunjukkan bahwa bertani itu keren, modern, dan bermartabat!” serunya disambut tepuk tangan bergemuruh.
Puncak semangat hari itu hadir saat Selamet Wijianto secara resmi terpilih sebagai Ketua Komcam Petani Milenial Tunjungan. Di tengah sorak sorai dan lantunan yel-yel penuh semangat, Ibu Musriati, S.P., M.P., selaku Koordinator BPP Kecamatan Tunjungan, melantik seluruh pengurus. Tak sekadar jabatan, tetapi amanah besar yang siap mereka pikul demi kemajuan pertanian desa.
Dalam pidatonya, Selamet menggetarkan ruangan dengan kalimat lugas namun membakar semangat, “Kami bukan sekadar petani. Kami pemuda pembawa perubahan. Mulai hari ini, kami bukan hanya menanam benih di tanah, tapi juga menanam mimpi di hati generasi.”
Kelahiran Komcam Petani Milenial Tunjungan adalah sinyal kuat bahwa pertanian kini berada di tangan generasi yang siap berubah dan mengubah. Mereka membawa semangat baru: dari sawah, mereka menantang dunia. Dari ladang, mereka mencipta peradaban. Dengan pengetahuan, solidaritas, dan cinta pada bumi, mereka menjadikan pertanian bukan sekadar pekerjaan, tapi perjuangan.
Tunjungan kini bukan lagi desa biasa. Ia telah menjadi titik api revolusi hijau baru. Dari sini, petani muda Blora bersiap menorehkan jejak besar: menyulap ladang menjadi lumbung harapan, menjadikan desa sebagai pusat inovasi, dan membuktikan bahwa masa depan Indonesia bisa tumbuh dari tangan-tangan berlumpur yang bermimpi tinggi.
Dan mungkin, kelak sejarah akan mencatat: perubahan besar itu, dimulai dari Tunjungan.