Berita Terkini

Semarak Ecoprint Warnai SDN 3 Sambongrejo, Mahasiswa KKN IAIKU Blora Tanamkan Kreativitas Ramah Lingkungan

Halaman SD Negeri 3 Sambongrejo tampak berbeda dari biasanya, Selasa pagi (5/8/2025). Ratusan helai daun berserakan di atas kain putih polos, tawa ceria anak-anak bersahutan di sela aktivitas mencetak motif. Dalam balutan suasana yang semarak, mahasiswa KKN Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora menggelar pelatihan ecoprint, sebuah seni ramah lingkungan yang kini mulai diminati banyak kalangan.

Mengusung semangat edukatif dan kreatif, kegiatan ini mengajak siswa-siswi kelas 5 dan 6 untuk menciptakan totebag bermotif alami. Mereka belajar mengenal dan memanfaatkan dedaunan serta bunga-bunga di sekitar sekolah untuk menghasilkan karya seni penuh warna dan makna.

Bukan sekadar menggoreskan warna, anak-anak benar-benar terlibat dalam setiap prosesnya. Mereka memilih daun sendiri, menyusun dengan imajinasi masing-masing, lalu memukulnya hingga pigmen warnanya berpindah ke kain. Dalam waktu singkat, kain putih itu pun berubah menjadi tas penuh corak unik, otentik, dan tentu saja ramah lingkungan.

“Anak-anak sangat antusias. Mereka senang karena bisa bebas mengekspresikan diri dengan memilih dedaunan yang mereka suka. Dari kegiatan ini, mereka belajar bahwa alam sekitar menyimpan keindahan yang bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai,” ungkap Yusron Ridho, Koordinator Seksi Bidang Pendidikan KKN IAIKU Blora.

Seni ecoprint memang bukan hal baru, tetapi memperkenalkannya di usia sekolah dasar memberikan makna tersendiri. Selain mengasah kreativitas, kegiatan ini juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan serta membuka wawasan akan potensi sumber daya alam yang selama ini dianggap biasa.

Hal tersebut juga diamini oleh ibu Darwati, S.Pd., wali kelas 5 SDN 3 Sambongrejo. Ia melihat langsung bagaimana anak-anak begitu bersemangat mengikuti setiap tahapan pembuatan ecoprint.

“Kegiatan seperti ini sangat baik. Anak-anak jadi lebih kreatif, lebih peka terhadap lingkungan, dan lebih mengenal seni yang bernilai jual. Ke depan, siapa tahu mereka bisa mengembangkan ke bentuk lain seperti selendang, mukena, atau bahkan pakaian,” ujarnya.

Pelatihan ini tidak hanya meninggalkan kenangan menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga membuka cakrawala berpikir baru. Bagi para mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari pengabdian kepada masyarakat. Mereka hadir tidak hanya untuk mengajar, tetapi juga menginspirasi.

“Semoga dari ecoprint ini, anak-anak semakin mengenal potensi desanya. Bahwa daun dan bunga yang tumbuh di sekitar mereka bukan sekadar hiasan alam, tapi bisa diubah menjadi karya seni yang indah, bermanfaat, bahkan bernilai ekonomi,” tambah Yusron.

Program pelatihan ecoprint ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKN IAIKU Blora di Desa Sambongrejo. Mengusung tema “Dari Samin Kami Belajar, Bersama Desa Kami Berkarya,” mahasiswa berkomitmen menjadikan edukasi sebagai pintu masuk untuk mengembangkan potensi lokal yang ada.

Di akhir kegiatan, setiap anak membawa pulang hasil karya mereka masing-masing – bukan hanya dalam bentuk totebag penuh warna, tetapi juga dalam bentuk kebanggaan, pengetahuan baru, dan kesadaran bahwa alam sekitar menyimpan berjuta peluang untuk masa depan.