bloramedia.com Blog Berita Terkini IMPARA UIN Walisongo Tingkatkan Kapasitas Kader lewat Pelatihan Sidang Organisasi
Berita Terkini

IMPARA UIN Walisongo Tingkatkan Kapasitas Kader lewat Pelatihan Sidang Organisasi

Sabtu, (26 April 2025) Kesadaran akan pentingnya kemampuan bermusyawarah, berargumen kritis, dan menyatukan gagasan menjadi keputusan kolektif mendorong IMPARA Komisariat UIN Walisongo Semarang Periode 2024/2025 mengadakan Pelatihan Sidang Organisasi. Bertempat di kediaman Bapak Rofiudin, kegiatan ini mengusung tema “Satu Suara Satu Tujuan: Menyatukan Gagasan Lewat Forum Sidang” sebagai bentuk respons terhadap tantangan kaderisasi di era kompleksitas organisasi modern.

Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa asal Blora yang sedang menempuh studi di UIN Walisongo Semarang. Semangat peserta terlihat nyata dalam setiap sesi, membuktikan bahwa kebutuhan akan penguasaan mekanisme sidang bukan lagi sebatas formalitas, melainkan sebuah keharusan dalam membangun organisasi yang berdaya saing.

Materi pelatihan tidak hanya berfokus pada tata cara persidangan organisasi, tetapi juga menekankan pentingnya sikap kritis, kemampuan membangun argumentasi berbobot, serta keberanian menyuarakan pendapat di ruang musyawarah. Peserta diperkenalkan pada aturan umum sidang, peran dan fungsi presidium, teknik menyampaikan pendapat secara efektif, serta prinsip debat sehat yang berorientasi pada substansi, bukan sekadar adu retorika.

Dalam sesi pematerian, Ulil Azmi secara lugas menegaskan, “Sidang adalah forum tertinggi yang menentukan jalannya organisasi satu periode ke depan. Oleh sebab itu, persidangan harus berjalan dengan mengedepankan nilai aspiratif, demokratis, dan keterbukaan total bagi seluruh anggota.” Penegasan ini menjadi peringatan bahwa forum sidang bukan ruang basa-basi, melainkan arena strategis dalam mengarahkan masa depan organisasi.

Tak berhenti pada materi, pelatihan dilanjutkan dengan simulasi sidang. Tiga mahasiswa ditunjuk untuk mengisi posisi kunci: Presidium Sidang sebagai pemimpin forum yang menjaga netralitas, Sekretaris Presidium sebagai pencatat jalannya sidang dan keputusan-keputusan penting, serta Anggota Presidium sebagai fasilitator diskusi. Melalui praktik ini, peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga diuji untuk berpikir taktis, berbicara sistematis, dan bersikap objektif dalam menghadapi dinamika forum.

Lebih dari sekadar transfer ilmu, pelatihan ini menjadi bentuk pembinaan kaderisasi strategis. Di tengah derasnya arus pragmatisme dalam berorganisasi, IMPARA UIN Walisongo menegaskan pentingnya menjaga idealisme melalui penguatan kapasitas kader. Pelatihan ini diharapkan mampu membentuk kader-kader Blora yang tidak hanya aktif di kampus, tetapi juga siap menjadi aktor perubahan di tengah masyarakat.

Dengan mengedepankan prinsip “Satu Suara Satu Tujuan”, IMPARA Komisariat UIN Walisongo membuktikan bahwa organisasi yang kuat lahir dari forum-forum kritis, bukan dari ruang-ruang kosong tanpa dialektika.

Exit mobile version