bloramedia.com Blog Desaku Menyelami Jejak Migas di Tengah Rimbun Hutan Jati: Pesona Tersembunyi Wana Wisata Kedungpupur
Desaku

Menyelami Jejak Migas di Tengah Rimbun Hutan Jati: Pesona Tersembunyi Wana Wisata Kedungpupur

Di balik rimbunnya hutan jati yang meneduhkan, di sudut timur Kabupaten Blora, tersimpan sebuah kisah panjang yang masih mengalir hingga kini. Namanya Wana Wisata Migas Kedungpupur sebuah surga kecil yang memadukan kekayaan sejarah, kearifan lokal, dan keindahan alam yang menenangkan jiwa.

Terletak di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, destinasi ini berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Blora dan hanya 7 kilometer dari Cepu. Akses jalan yang cukup baik membuat perjalanan ke tempat ini tidak hanya nyaman, tapi juga menyenangkan terutama bagi mereka yang haus akan petualangan dan cerita masa lalu yang tak lekang oleh waktu.

Apa yang membuat Kedungpupur begitu istimewa? Jawabannya adalah sumur minyak tua yang menjadi saksi bisu sejarah eksplorasi migas pertama di Kabupaten Blora. Di sinilah jejak awal industri migas bumi Nusantara merekam cerita. Sumur-sumur tua itu hingga kini masih aktif, berdampingan antara pengelolaan modern oleh Pertamina EP dan metode tradisional yang digerakkan oleh semangat rakyat.

Bayangkan: di tengah belantara hutan jati, berdiri kokoh pemancang kayu buatan warga. Di sana, pipa besi sepanjang lima meter dipasang naik-turun, digerakkan oleh mesin diesel tua yang terus berdentum. Para petugas pengambil minyak tradisional, dengan tekun dan tanpa lelah, memantau setiap tetes yang keluar dari perut bumi. Inilah lukisan hidup dari warisan budaya energi, di mana modernitas dan tradisi berdampingan dalam harmoni yang unik.

Namun, Kedungpupur tak hanya bicara tentang migas. Di tengah hutan, tersembunyi sebuah kolam renang peninggalan era kolonial Belanda, yang kini telah direnovasi dan menjadi daya tarik tersendiri. Terletak di jantung hutan jati, kolam renang ini seakan menjadi oase sunyi yang mengundang siapa saja untuk sejenak menyelam, tidak hanya dalam airnya, tapi juga dalam kenangan sejarah yang menyertainya.

Di sekeliling kolam, tersedia pendopo-pendopo dan gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat, bersantai, atau sekadar menikmati sejuknya semilir angin hutan. Tempat ini sangat cocok untuk melepas penat dari riuhnya kota dan mengisi ulang energi dengan suasana alam yang masih asri.

Wana Wisata Migas Kedungpupur bukan sekadar tempat liburan ia adalah perjalanan spiritual dalam memahami hubungan manusia dengan alam, energi, dan sejarahnya sendiri. Ia mengajarkan bahwa warisan tak selalu berbentuk gedung tinggi, tapi bisa pula berupa sumur tua dan pematang kayu, dijaga oleh tangan-tangan sederhana dengan cinta dan kesabaran.

Jika suatu hari Anda ingin merasakan getar sejarah dalam bisikan angin hutan, Kedungpupur adalah jawabannya. Datanglah bukan hanya dengan tubuh, tapi juga dengan hati. Sebab di sinilah, energi masa lalu masih mengalir menghidupi hari ini dan menginspirasi masa depan.

Exit mobile version