Senin ( 21 Juli 2025) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 3 IAI Khozinatul Ulum Blora melakukan kunjungan inspiratif ke salah satu ikon kuliner legendaris di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora yakni Mie Ayam Sangit. Terletak di Jl. Pertamina Ledok RT 03 RW 05, warung mie yang sederhana namun selalu ramai ini menyimpan cerita panjang tentang perjuangan, keluarga, dan cita rasa yang tak pernah lekang oleh waktu.
Usaha kuliner ini pertama kali dirintis oleh ibu Mukini pada era awal 2000-an. Berbekal semangat dan kegigihan, beliau meracik sendiri mie dan kuah khas yang menjadi awal mula berdirinya usaha yang kini terkenal seantero Blora. Setelah bertahun-tahun mengabdi di dapur, tongkat estafet pun berpindah ke menantunya, Bu Fitri, yang kini melanjutkan perjuangan sang mertua dengan penuh cinta dan dedikasi.
Yang menarik, nama “Mie Sangit” bukan berasal dari aroma gosong seperti yang mungkin dibayangkan banyak orang. Nama ini justru diambil dari julukan unik anak laki-laki Bu Mukini sebuah nama panggilan khas dalam keluarga yang kemudian menjadi identitas warung ini. Dari nama itu, lahir sebuah brand lokal yang kuat dan penuh makna, menjadi pengingat bahwa setiap usaha besar berawal dari hal-hal kecil yang bermakna.
Dari segi rasa, Mie Sangit tak kalah saing dengan mie ayam lainnya. Bahkan, banyak pelanggan justru merasa ada keistimewaan tersendiri yang hanya bisa ditemukan dalam setiap sajian mie di sini. Kombinasi bumbu rahasia keluarga dan sentuhan tangan penuh cinta membuat Mie Sangit memiliki kekhasan tersendiri yang sulit dilupakan. Tidak heran, meski terletak di desa, warung ini kerap dikunjungi oleh pelanggan dari luar daerah, termasuk para pengusaha dan tamu penting yang rela jauh-jauh datang untuk menikmati semangkuk mie hangat nan nikmat.
Setiap harinya, Mie Sangit buka dari pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Meski tampak sederhana, warung ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah keluarga dalam membangun usaha dari nol, hingga akhirnya dikenal luas dan menjadi tempat yang tak hanya menyajikan makanan, tetapi juga kenangan.
Kunjungan mahasiswa KKN ke Mie Sangit bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap usaha lokal yang mampu bertahan dan berkembang berkat nilai-nilai kekeluargaan, konsistensi, dan kualitas rasa yang dijaga turun-temurun.
Mie Sangit bukan sekadar sajian kuliner. Ia adalah cermin dari semangat hidup, warisan rasa, dan bukti bahwa cita rasa yang lahir dari hati akan selalu menemukan tempatnya di hati siapa pun yang mencicipinya.
Editor : Yusron Project