Sabtu, (12 Juli 2025) menjadi momentum penting bagi warga Dukuh Ngawenan, Desa Sambongrejo. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap masa depan anak bangsa kembali menyala dalam kegiatan Posyandu terpadu yang digelar demi mewujudkan Indonesia bebas stunting. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kelompok 6 Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora turut ambil bagian dalam aksi nyata yang menyentuh langsung lapisan masyarakat ini.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi tersebut menyatukan berbagai elemen: mulai dari pelayanan balita dalam rangka pemantauan tumbuh kembang anak, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk deteksi dini penyakit tidak menular, hingga layanan kesehatan bagi para lansia. Semua berjalan lancar berkat sinergi antara mahasiswa, kader kesehatan, dan partisipasi luar biasa dari warga setempat.
Tak hanya berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi dan penyadaran akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Mahasiswa KKN hadir bukan hanya sebagai penggerak kegiatan, tetapi juga sebagai mitra aktif yang menyumbang ide, tenaga, dan semangat muda.
“Ini bukan sekadar program, ini gerakan bersama. Kami hadir untuk belajar sekaligus mengabdi. Warga sangat antusias, itu membuat kami semakin bersemangat,” ujar salah satu mahasiswa KKN dengan mata berbinar.
Posyandu terpadu di Dukuh Ngawenan kali ini menjadi cerminan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil di desa. Bahwa kampus dan masyarakat bisa saling menguatkan dalam cita-cita besar: mencetak generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting.
Dengan kolaborasi yang solid dan semangat yang menyala, Desa Sambongrejo perlahan namun pasti menapaki jalan menuju masa depan yang lebih sehat dan sejahtera. Dan di sana, mahasiswa KKN menjadi bagian dari sejarah kecil yang bermakna besar.
