bloramedia.com Blog Berita Terkini Dukuh Ngudi Terbakar: Lima Rumah Ludes, Harapan Warga Jadi Abu
Berita Terkini

Dukuh Ngudi Terbakar: Lima Rumah Ludes, Harapan Warga Jadi Abu

Suasana duka menyelimuti Dukuh Ngudi, Desa Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Selasa pagi (15/7/2025). Sekitar pukul 08.45 WIB, kobaran api mengamuk hebat, menghanguskan tiga rumah warga dan meluluhlantakkan harapan dalam hitungan menit. Api membakar habis harta benda, kenangan, dan kehidupan yang dibangun bertahun-tahun lamanya.

Kepulan asap tebal pertama kali terlihat oleh Sudirman (52), warga yang saat itu sedang melayat di sekitar lokasi. Ia melihat asap membumbung tinggi dari arah rumah milik Jamin, lalu dengan panik memberi tahu Ahmad Amin (34) dan warga lain. Dalam hitungan detik, suara teriakan dan kepanikan mulai menggema.

“Api sudah besar waktu kami sampai. Bagian tengah rumah Pak Jamin sudah habis terbakar,” ujar salah satu warga dengan napas tertahan, matanya masih merah menahan haru.

Warga berupaya menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan, memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, kondisi rumah yang terbuat dari kayu serta cuaca kering membuat api cepat menjalar ke rumah di sebelahnya milik Tarmuji (42) dan Jiyem (59), yang tak lain adalah saudara Jamin.

Melihat kobaran api semakin membesar dan sulit dikendalikan, warga segera melapor kepada Kepala Desa Kalangan, Soleh (58), yang kemudian meneruskan informasi tersebut kepada Polsek Tunjungan dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Blora.

Petugas dari Polsek Tunjungan tiba di lokasi beberapa saat kemudian, disusul oleh unit pemadam kebakaran. Meski akhirnya api berhasil dipadamkan setelah perjuangan keras, kerusakan yang ditimbulkan begitu parah dan menyisakan duka yang mendalam.

Rumah Jamin, terdiri dari tiga unit rumah berbentuk bekuk lulang berbahan kayu jati, hangus rata tanah. Tak hanya bangunan, api juga melahap uang tunai Rp 12 juta, sepeda motor Honda Scoopy, sepeda listrik, 100 karung padi kering, dua mesin diesel, dokumen penting, serta perabotan rumah tangga.

Rumah Tarmuji pun ikut ludes. Uang tunai Rp 1 juta, dokumen, dan perabot rumah tak sempat diselamatkan. Sedangkan rumah milik Jiyem mengalami kerusakan parah di bagian belakang.

Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 400 juta. Namun luka psikologis yang ditinggalkan musibah ini jauh lebih besar daripada sekadar angka.

Kapolsek Tunjungan, AKP Subiyono, membenarkan peristiwa tersebut. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran. Beberapa barang bukti telah diamankan, seperti sisa kabel dan meteran listrik yang terbakar.

“Kami masih mendalami penyebab kebakaran. Sejumlah saksi, seperti Sudirman, Ahmad Amin, dan perangkat desa Choirul Asna (24), telah kami mintai keterangan,” jelas Kapolsek.

Kini, yang tersisa hanyalah puing-puing dan kenangan. Warga sekitar bahu-membahu membersihkan lokasi, membangun tenda darurat, dan menguatkan hati satu sama lain.

Di balik bara yang melumat, masih ada bara semangat untuk bangkit. Masyarakat Dukuh Ngudi menunjukkan bahwa meski rumah mereka habis terbakar, harapan dan kebersamaan mereka tetap menyala.

Exit mobile version