Sabtu ( 17/5/2025) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Khozinatul Ulum Blora kembali menunjukkan kiprahnya di tingkat nasional dengan menghadiri Kongres ke-VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara yang digelar di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Probolinggo.
Kongres yang akan berlangsung hingga 20 Mei 2025 ini mengusung tema besar “Merajut Persatuan Mahasiswa Nahdliyin untuk Mendorong Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi Umat.” Tema ini menjadi fondasi bersama bagi lebih dari 453 perwakilan BEM PTNU dari seluruh penjuru Nusantara untuk memperkuat sinergi dalam membangun peradaban umat yang berdaya.
Dalam momentum penting ini, DEMA IAI Khozinatul Ulum Blora hadir sebagai delegasi aktif yang turut meramaikan forum strategis tersebut. Delegasi dipimpin langsung oleh Ketua DEMA, Tia Dwi Aprilianti, didampingi Wakil Ketua DEMA, Mohammad Agus Anshori, Menteri Luar Negeri DEMA, Siti Naili Izza, serta Ketua HMPS PGMI, Tsania Aulia Putri. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai partisipan, melainkan juga sebagai wujud representasi semangat mahasiswa NU dari Blora untuk ikut merumuskan arah gerakan kolektif mahasiswa Nahdliyin secara nasional.
Pembukaan kongres berlangsung khidmat dan penuh semangat. Sejumlah tokoh penting nasional dan daerah hadir memberikan dukungan moral sekaligus membuka ruang dialog konstruktif. Di antaranya Wakil Bupati Probolinggo KH. Fahmi Abdul Haq Zaini, Ketua LPTNU Jawa Timur Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. Bobby Soemiarsono, S.H., M.Si., Bendahara Umum PBNU KH. Gudfan Arif Ghofur, Wakil Menteri Dikti Bidang Sains dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Kasubdit Ketenagakerjaan Diktis Muhammad Aziz Hakim, M.H., serta Wakil Menteri Perindustrian RI H. Faisol Riza yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Presiden BEM UNUJA, Moh. Syafakhorrahman, dalam sambutannya menekankan bahwa isu-isu utama yang diangkat dalam kongres ini meliputi persatuan, pendidikan, dan ekonomi. Dengan menguatkan persatuan, ia meyakini kualitas pendidikan akan meningkat dan mahasiswa akan lebih mandiri secara ekonomi.
Sementara itu, Rektor UNUJA, Dr. KH. Najiburrohman, M.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa penyelenggaraan kongres di UNUJA sangat tepat mengingat kampus ini telah lama menjadi bagian integral dari perjuangan Nahdlatul Ulama. Ia menyebutkan bahwa para pendiri dan pengelola kampus ini aktif dalam struktur NU hingga saat ini, menjadikan UNUJA sebagai rumah besar gerakan intelektual Nahdliyin.
Ketua DEMA IAI Khozinatul Ulum Blora, Tia Dwi Aprilianti, turut memberikan pernyataan bahwa pembukaan kongres berjalan sangat semarak dan bermakna. Ia menyampaikan harapan besar agar kongres ini mampu melahirkan pimpinan nasional BEM PTNU yang tidak hanya visioner, tetapi juga mampu mereorientasi pendidikan warga Nahdliyin, memperkuat kemandirian ekonomi umat, serta menjawab tantangan zaman melalui transformasi teknologi yang berkeadaban.
Kongres VIII BEM PTNU Se-Nusantara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang konsolidasi formal, tetapi juga momentum untuk mengukuhkan peran mahasiswa NU sebagai motor perubahan sosial yang berakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan ke-Indonesiaan. DEMA IAI Khozinatul Ulum Blora menegaskan komitmennya untuk terus hadir, bersuara, dan berkontribusi dalam setiap gerakan kemahasiswaan yang berpihak pada umat dan bangsa.